Tentu semua sudah tahu kayak gimana bentuk senjata api AK-47. Bahkan anak kecil pun sudah pernah menimang mainannya dalam ukuran lebih kecil.
Itulah efek kharisma sang legenda Mikhail Timofeyevish Kalashnikov (Михаи́л Тимофе́евич Кала́шников). Beliau dilahirkan pada tanggal 10 November 1919. Prestasi Kalashnikov tercatat sebagai desainer AK-47 yang sangat legendaris itu.
Saking hebatnya senapan ini sekarang jadi pendapatan ekspor Rusia & diproduksi 10 kali lebih banyak dibanding M16.
Pangkat terakhirnya…weleh…nggak nanggung-nanggung, Letnan Jenderal! Tau gimana ceritanya dia mulai mendesain senapan serbu ini? Ternyata pertama kali digambar pada saat dia dirawat di rumah sakit setelah mendapat luka pada perang Bryansk.
Jabatan semula seorang Kalashnikov adalah komandan tank sampai akhirnya terjadi penyerbuan pasukan Jerman pada tahun 1941 yang membuat ia terluka. Sayang, untuk mencapai rumah sakit, ia harus kuat-kuatin diri dengan berjalan. Ckckckck…hebat betul!
Kegemasannya atas kekalahan di perang Bryansk yang membuat wilayah Sovyet berhasil diduduki menginspirasi Kalashnikov mendesain senapan serbu yang bisa mengusir tentara Jerman. Masih berbekas dalam ingatannya bagaimana sedihnya ia ketika menyaksikan tentara Jerman telah mengadopsi full automatic weapon sementara tentara Rusia masih menggunakan teknologi single shoot.
Nggak lama setelah keluar dari rumah sakit, Kalashnikov mengikuti kompetisi desain senjata baru dengan kaliber 7.62 x 39 mm, dan syaratnya senjata baru ini kagak boleh MACET dalam situasi apapun di garis depan Soviet. Dan hebatnya, Kalashnikov memenangkan lomba ini. Prototipenya dinamakan Mikhtim.
Puncak-puncaknya tahun 1947 ia berhasil membangun AK-47 (Avtomat Kalashnikova model 1947…bagus nih buat nama anak perempuan ). Tahun 1949 AK-47 disahkan menjadi senapan standar tentara Soviet.
Diakhir karirnya, ia berhasil mengembangkan AK-47 menjadi beberapa varian seperti RPK (Ruchnoi pulemyot Kalashnikova-senapan mesin ringan) & PK (Pulemyot Kalashnikova-senapan mesin berat)
Ketika diwawancara oleh Guardian ia menjawab kunci kesuksesan senapan hasil rancangannya ada pada kesederhanaan. Bahkan, wanita yang belum berpengalaman & anak-anak yang bekerja di industri senjata di Soviet sepanjang perang dingin dapat merakit sendiri untuk ayah-ayah mereka yang berperang digaris depan. saking sederhananya senjata ini pernah berhasil diproduksi di sebuah bengkel di desa kecil Pakistan. Penggunaan & perawatannya amat mudah jika dibandingkan senjata otomatis lainnya. Hanya dalam hitungan 50 detik seorang prajurit bodoh pun dapat meloloskan semua bagian senjata. Ini memudahkan setiap orang untuk membersihkan bagian-bagian penting senjata ini. Diakhir hayatnya Kalashnikov bertempat tinggal di selatan kaki gunung Ural, beberapa kilo dari kota industri Izhevsk dengan udaranya yang masih sejuk & bersih. Sayang ia mengalami gangguan pendengaran disebabkan terlalu sering menguji coba senapan. Jadi kalo mau ngomong harus tepat di depan kupingnya Walaupun penjualan AK-47 sudah mencapai lebih dari 100 juta unit tetapi dengan merendah Jenderal Kalashnikov ini mengaku dia tidak mendapat sepeser pun keuntungan dari penjualan. Ia hanya menggantungkan hidupnya dari uang pensiun yang diberikan oleh negara. (Weleh, kacian amir ya. Coba dicek ini AK udah dipaten belum ya? Kalo belum Indonesia bisa klaim HAKI-nya….hihihi…lumayan buat kompensasi HAKI batik yang hilang )
Itulah efek kharisma sang legenda Mikhail Timofeyevish Kalashnikov (Михаи́л Тимофе́евич Кала́шников). Beliau dilahirkan pada tanggal 10 November 1919. Prestasi Kalashnikov tercatat sebagai desainer AK-47 yang sangat legendaris itu.
Saking hebatnya senapan ini sekarang jadi pendapatan ekspor Rusia & diproduksi 10 kali lebih banyak dibanding M16.
Pangkat terakhirnya…weleh…nggak nanggung-nanggung, Letnan Jenderal! Tau gimana ceritanya dia mulai mendesain senapan serbu ini? Ternyata pertama kali digambar pada saat dia dirawat di rumah sakit setelah mendapat luka pada perang Bryansk.
Jabatan semula seorang Kalashnikov adalah komandan tank sampai akhirnya terjadi penyerbuan pasukan Jerman pada tahun 1941 yang membuat ia terluka. Sayang, untuk mencapai rumah sakit, ia harus kuat-kuatin diri dengan berjalan. Ckckckck…hebat betul!
Kegemasannya atas kekalahan di perang Bryansk yang membuat wilayah Sovyet berhasil diduduki menginspirasi Kalashnikov mendesain senapan serbu yang bisa mengusir tentara Jerman. Masih berbekas dalam ingatannya bagaimana sedihnya ia ketika menyaksikan tentara Jerman telah mengadopsi full automatic weapon sementara tentara Rusia masih menggunakan teknologi single shoot.
Nggak lama setelah keluar dari rumah sakit, Kalashnikov mengikuti kompetisi desain senjata baru dengan kaliber 7.62 x 39 mm, dan syaratnya senjata baru ini kagak boleh MACET dalam situasi apapun di garis depan Soviet. Dan hebatnya, Kalashnikov memenangkan lomba ini. Prototipenya dinamakan Mikhtim.
Puncak-puncaknya tahun 1947 ia berhasil membangun AK-47 (Avtomat Kalashnikova model 1947…bagus nih buat nama anak perempuan ). Tahun 1949 AK-47 disahkan menjadi senapan standar tentara Soviet.
Diakhir karirnya, ia berhasil mengembangkan AK-47 menjadi beberapa varian seperti RPK (Ruchnoi pulemyot Kalashnikova-senapan mesin ringan) & PK (Pulemyot Kalashnikova-senapan mesin berat)
Ketika diwawancara oleh Guardian ia menjawab kunci kesuksesan senapan hasil rancangannya ada pada kesederhanaan. Bahkan, wanita yang belum berpengalaman & anak-anak yang bekerja di industri senjata di Soviet sepanjang perang dingin dapat merakit sendiri untuk ayah-ayah mereka yang berperang digaris depan. saking sederhananya senjata ini pernah berhasil diproduksi di sebuah bengkel di desa kecil Pakistan. Penggunaan & perawatannya amat mudah jika dibandingkan senjata otomatis lainnya. Hanya dalam hitungan 50 detik seorang prajurit bodoh pun dapat meloloskan semua bagian senjata. Ini memudahkan setiap orang untuk membersihkan bagian-bagian penting senjata ini. Diakhir hayatnya Kalashnikov bertempat tinggal di selatan kaki gunung Ural, beberapa kilo dari kota industri Izhevsk dengan udaranya yang masih sejuk & bersih. Sayang ia mengalami gangguan pendengaran disebabkan terlalu sering menguji coba senapan. Jadi kalo mau ngomong harus tepat di depan kupingnya Walaupun penjualan AK-47 sudah mencapai lebih dari 100 juta unit tetapi dengan merendah Jenderal Kalashnikov ini mengaku dia tidak mendapat sepeser pun keuntungan dari penjualan. Ia hanya menggantungkan hidupnya dari uang pensiun yang diberikan oleh negara. (Weleh, kacian amir ya. Coba dicek ini AK udah dipaten belum ya? Kalo belum Indonesia bisa klaim HAKI-nya….hihihi…lumayan buat kompensasi HAKI batik yang hilang )